Tuesday, September 9, 2008

Herpes Simpleks

Apa Herpes Simpleks Itu?


Herpes simpleks berkenaan dengan sekelompok virus yang menulari manusia. Serupa dengan herpes zoster (lihat Lembaran Informasi (LI) 514), herpes simpleks menyebabkan luka-luka yang sangat sakit pada kulit. Gejala
pertama biasanya gatal-gatal dan kesemutan/perasaan geli, diikuti
dengan benjolan yang membuka dan menjadi sangat sakit. Infeksi ini
dapat menjadi dorman (tidak aktif) selama beberapa waktu, kemudian
tiba-tiba menjadi aktif kembali tanpa alasan jelas.


Virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) adalah penyebab umum untuk luka-luka demam (cold sore)
di sekeliling mulut. HSV-2 biasanya menyebabkan herpes kelamin. Namun
HSV-1 dapat menyebabkan infeksi pada kelamin dan HSV-2 dapat
menginfeksikan daerah mulut melalui hubungan seks.


HSV adalah penyakit yang sangat umum. Di AS, kurang lebih 20% orang
di atas usia 12 tahun terinfeksi HSV, dan diperkirakan ada satu juta
infeksi baru setiap tahun. Prevalensi
dan kejadian di Indonesia belum diketahui. Angka prevalensi infeksi HSV
sudah meningkat secara bermakna selama dasawarsa terakhir. Sekitar 80%
orang dengan HIV juga terinfeksi herpes kelamin.


Infeksi HSV-2 lebih umum pada perempuan. Di AS, kurang lebih satu
dari empat perempuan dan satu dari lima laki-laki terinfeksi HSV-2. HSV
kelamin berpotensi menyebabkan kematian pada bayi yang terinfeksi. Bila
seorang perempuan mempunyai herpes kelamin aktif waktu melahirkan,
sebaiknya melahirkan dengan bedah sesar.


HSV paling mungkin kambuh pada orang dengan sistem kekebalan tubuh
yang lemah. Ini termasuk orang dengan HIV, dan siapa pun berusia di
atas 50 tahun. Beberapa ilmuwan juga berpendapat bahwa penyakit lebih
mungkin kambuh pada orang yang sangat lelah atau mengalami banyak stres.


HSV dan HIV


HSV tidak termasuk infeksi yang mendefinisikan AIDS. Namun orang
yang terinfeksi dengan HIV dan HSV bersama biasanya mengalami jangkitan
herpes kambuh lebih sering. Jangkitan ini dapat lebih parah dan
bertahan lebih lama dibanding dengan orang HIV-negatif.


Luka akibat herpes menyediakan jalur yang dimanfaatkan HIV untuk
melewati pertahanan kekebalan tubuh, sehingga menjadi lebih mudah
terinfeksi HIV. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa orang dengan HSV
mempunyai risiko terinfeksi HIV tiga kali lebih tinggi dibandingkan
orang tanpa HSV. Sebuah penelitian lain menemukan bahwa mengobati HSV
dapat mengakibatkan penurunan yang bermakna pada viral load HIV.


Orang dengan HIV dan HSV bersama juga sebaiknya sangat hati-hati
waktu ada jangkitan HSV. Pada waktu itu, viral load HIV-nya (lihat LI 125) biasanya lebih tinggi, dan hal ini dapat meningkatkan kemungkinan HIV ditularkan pada orang lain.


Bagaimana HSV Menular?


Infeksi HSV ditularkan dari orang ke orang melalui hubungan langsung dengan daerah tubuh yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi walaupun tidak ada luka HSV yang terbuka.


Lagi pula, sebagian besar orang dengan HSV tidak mengetahui dirinya
terinfeksi dan tidak sadar dapat menyebarkannya. Justru, di AS hanya 9%
orang dengan HSV-2 mengetahui dirinya terinfeksi.


Bagaimana Herpes Diobati?


Perawatan setempat untuk herpes zoster sebaiknya termasuk
membersihkan lukanya dengan air garam dan menjaganya tetap kering.
Gentian violet dapat dioleskan pada luka.


Pengobatan baku untuk HSV adalah asiklovir dalam bentuk pil sampai
lima kali sehari. Ada versi asiklovir lain dengan nama valasiklovir.
Valasiklovir dapat diminum dua kali sehari, tetapi harganya jauh lebih
mahal dibandingkan asiklovir. Famsiklovir adalah obat lain yang dipakai
untuk mengobati HSV. Obat baru sedang di uji coba. Uji coba fase II
terhadap ME609 dari Medivir untuk herpes mulut hampir selesai. PCL016
dari Novactyl untuk herpes oral dan kelamin sedang dalam uji coba fase II.


Obat ini tidak menyembuhkan infeksi HSV. Namun obat ini dapat
mengurangi lama dan beratnya jangkitan yang terjadi. Dokter mungkin
meresepkan terapi “rumatan” – terapi antiherpes harian – untuk orang
dengan HIV yang mengalami HSV kambuhan. Terapi ini dapat mencegah
sebagian besar jangkitan kambuh.


Penyakit herpes dapat menyebabkan rasa nyeri (sakit) yang amat
sangat. Rasa sakit ini harus ditangani dengan baik, dengan memakai analgesik yang cukup untuk menawarkannya.


Apakah Herpes Dapat Dicegah?


Penyebaran HSV sulit dicegah. Hal ini sebagian karena banyak orang
dengan HSV tidak tahu dirinya terinfeksi dan dapat menularkannya. Orang
yang tahu dirinya terinfeksi HSV pun mungkin tidak mengetahui mereka
dapat menularkan infeksi walaupun mereka tidak mempunyai luka herpes
yang terbuka.


Angka penularan HSV dapat dikurangi dengan penggunaan kondom. Namun
kondom tidak dapat mencegah semua penularan. Infeksi HSV dapat menulari
dan ditulari dari daerah kelamin yang agak luas – lebih luas daripada
yang ditutup oleh celana dalam – dan juga di daerah mulut. Bila orang
dengan herpes minum asiklovir setiap hari, mereka dapat mengurangi
risiko menulari herpes pada orang lain.


Para peneliti sekarang mencari vaksin
untuk mencegah HSV. Satu calon vaksin menujukkan hasil yang baik
terhadap HSV-2 pada perempuan, tetapi tidak pada laki-laki. Belum ada
vaksin yang disetujui untuk mencegah infeksi HSV, tetapi penelitian
terhadap vaksin untuk HSV berlanjut terus.


Garis Dasar


Herpes simpleks adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan herpes
kelamin atau “luka demam” di sekitar mulut. Sebagian besar orang yang
terinfeksi HSV tidak mengetahui dirinya terinfeksi. HSV mudah menular
dari orang ke orang waktu hubungan seks atau hubungan langsung yang
lain dengan daerah infeksi HSV. Herpes dapat menular walaupun luka
terbuka tidak terlihat.


Belum ada obat penyembuhan untuk herpes. Sekali kita terinfeksi,
kita tetap terinfeksi, secara terus-menerus. Orang dengan herpes dapat
sekali-kali mengalami jangkitan kulit melepuh yang sakit. Setelah
setiap jangkitan selesai, infeksi sementara menjadi laten atau tidak
aktif. Orang dengan HIV mengalami jangkitan HSV yang lebih sering dan
lebih parah.

No comments:

instantptr.com